
Gizi merupakan masalah penting dan mendasar dari kehidupan manusia. Dan Indonesia kini masih menghadapi problema di bidang gizi.
Dr. Minarto, MPS sebagai Direktur Bina Gizi Kementerian Kesehatan menjelaskan ada tiga status gizi anak Indonesia yang kini menjadi beban negara. Mengingat, untuk memiliki generasi berkualitas di masa depan dimulai dari memiliki generasi sehat.
1. Masalah gizi yang bisa dikendalikan, seperti jumlah anak gizi kurang. Kekurangan gizi merupakan penyebab sepertiga kematian balita di tanah air.
Kondisi ini juga meningkatkan risiko anak terkena penyakit di masa depan dan pertumbuhan anak gagal. Gizi buruk juga menyebabkan otak anak tidak berkembang sebagaimana mestinya.
2. Masalah lama yang belum selesai, seperti masalah anak stunting (bertubuh pendek). Sekitar 3 dari 10 anak Indonesia mengalami gejala-gejala kurang tinggi badan.
"Anak yang terlahir kurang dari 2,5 kg akan berisiko memiliki tubuh pendek. Anak dengan berat lahir kurang 2,5 kg juga berisiko terkena sindrom metabolik dan IQ rendah 4-8 poin," jelas Minarto dalam talkshow yang diadakan oleh Glaxo Smith Kline di F(x) Jakarta, (20/6).
3. Masalah baru, yaitu meningkatnya jumlah orang yang kelebihan berat badan (obesitas). Diperkirakan ada 20 persen orang dewasa mengalami obesitas, yang angkanya terus naik dalam waktu dua tahun ini.
Obesitas merupakan gerbang penyakit tidak menular, seperti jantung dan diabetes. Kini, penyakit tidak menular menjadi pembunuh nomer satu di tanah air mengalahkan penyakit infeksi.
"Obesitas memang menjadi problema di negara maju, tapi juga bisa terjadi di negara berkembang karena ketidaktahuaan masyarakat terhadap pola makan seimbang. Menjaga pola makan dan rajin olahraga menjadi cara untuk panjang umur," jelas Min.


0 komentar:
Posting Komentar