Minggu, 23 Juni 2013

Posted by Unknown | File under :
?Jajanan SD Memang Murah Tapi Paling Berbahaya


Jajanan di SD memang terlihat menggiurkan dengan warna yang terang dan bentuk yang menggugah selera.

Namun dibalik kemasannya, terdapat ancaman serius bagi kesehatan, terutama kesehatan anak-anak sebagai penikmatnya.

Data BPOM RI selama tahun 2006-2010 mengungkapkan ada sekitar 40-44 persen jajanan anak sekolah belum memenuhi syarat. Pantas saja jika sekitar 80 persen anak SD mengalami keracunan pangan akibat jajanan sekolah. 

Makanan bisa menjadi sumber energi, bisa pula menjadi sumber penyakit. Hal ini karena bakteri dapat tumbuh melalui proses pengolahan makanan yang buruk, peralatan makan tidak dicuci bersih, bahan pangan tidak aman hingga orang yang memasak tidak menjaga kebersihan.

"Saat mengonsumsi jajanan tidak higienis, bakteri-bakteri ini kemudian akan masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan tipus, diare, sakit perut, ispa, hingga muntah pada anak," jelas Dr. Nurrahmiati, MKM, selaku pakar kesehatan masyarakat yang aktif bekerja di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dalam presentasinya dalam Kantin Higienis Sunlight di Le Meridien Hotel Jakarta (20/4).

Selain bahaya mikroba, sebelum menikmati jajanan perhatikan pula bahaya kimia (bahan pengawet dan pewarna) dan bahaya benda asing (paper clip, steples, serangga, rambut penjual, kuku).

Di Indonesia, hanya 1 persen anak sekolah yang tidak jajan. Artinya, 99 persen anak sekolah terpapar jajanan sekolah. Membawa bekal dari rumah menjadi usaha preventif paling mudah yang dapat dilakukan. 

0 komentar:

Posting Komentar

WELCOME TO MY BLOG!!! PLEASE ENJOY READING ALL OF MY ARTICLE, IF THERE ANY ADVICE OR REQUEST? PLEASE CONTACT ME ON MY FANPAGE.. THANK YOU FOR VISITING..